Rabu, 15 Oktober 2014

Sepintas Tentang Abang :)

Zaki Herfiza (Red-- Abang)
Sejak aku duduk di bangku kelas 2 SMA, aku kembali memiliki adik laki-laki yang bernama 'Zaki Herfiza'. Meski beda ibu, aku sangat menyayanginya. Dia senang di panggil dengan sebutan abang. Bahkan dia menyebutkan sendiri diri dia abang bagi siapa saja. Hal itu juga di dukung oleh lahirnya adik ke dua kami yang berjenis kelamin perempuan. Dengan nama 'Dini Herisa'

Rabu, 13 Agustus 2014

Surat untuk mama^^


Ini sebuah surat. Surat biasa, sangat biasa. Aku miskin kata, miskin tinta bahkan aku miskin cerita. Karena itu telah hampa aku rasakan. Surat ini aku titipkan untuk mama, aku hantarkan untuk mama. Beliau yang telah pergi meninggalkan semua kisah sepuluh tahun yang lalu. Yang meninggalkan gadis kecilnya diantara ramainya manusia, ditengah hebatnya masalah dan diakhir habisnya air mata ini.

Selasa, 29 April 2014

Terimaa Kasih Rinaa

Rina dan Aku
“Ya Allah,..” Aku menutup wajahku dengan kedua telapak tangan, menjepitkan kepala pada sela-sela lutut. Rasanya begitu getir hati ini. Usia baru saja genap dua puluh tahun bulan dua lalu, tapi aku merasa kalau beban hidup sudah sangat berat kupikul. Terkadang, aku sendiri yang membuat beban yang biasa menjadi luar biasa beratnya.

Rabu, 23 April 2014

Ketika Rasa Ditulis

Ketika Tuhan menjadikan aku jatuh cinta kepadanya,
Ketika Tuhan menjadikan aku untuk mencintainya
Ketika Tuhan menjadikan aku untuk terus mencintainya dan tak pernah berhenti menjadikan dia harapan, masa depan dalam setiap getir doa yang kusebut di setiap sudut.

Senin, 24 Maret 2014

Belajar Mencinta dari Mama

Kamu tau sejak kapan aku belajar mencinta ? Sejak aku tau bagaimana gigihnya ibu mengajarkanku berjalan, mengajarkanku tertawa lepas, mengajarkanku mengucapkan sepatah demi sepatah kata.

Mama Dan Hari Itu

Kamu tau bagaimana rasanya mencintai seseorang, tapi tak bisa bersamanya ? Atau kamu tau bagaimana rasanya, jika seseorang yg kamu sayang tidak bisa melihat kamu memberi kebahagiaan kepadanya ?

Sabtu, 15 Februari 2014

Selamat Ulang Tahun Dara :)

Selamat Ulang Tahun Dara :) Gak terasa, aku sudah bernafas selama 20 tahun. Mengikuti alur cerita Tuhan selama 20 tahun. Pada tahun ke Dua Puluh ini, banyak harapan dan doa yang aku tanamkan. Di panjangkan umur, di sehatkan tubuhnya, dimudahkan rezekinya, dilancarkan pencarian ilmunya sehingga tahun ini bisa sidang skripsi, dimudahkan nulisnya biar ada novel sendiri tahun ini, dan segala yang aku inginkan dapat terwujud. Ada satu lagi doa yang baru diusia ini aku panjatkan, dimudahkan jalannya jodohku. Di pertemukan calon imamku oleh Allah, dan di cepatkan untuk berikrar. Aih, aku merasa doa yang terakhir itu tidak terlalu cepat. Dan ini sudah waktunya, proses pencarian akan dimulai. 

Cerita Bireuen # 2

Sebenarnya binggung, mau nulis tentang Bireuen lagi. Bukan kehabisan cerita sih. Tapi, karena tidak ada narasumber untuk tulisan aku. Mau itu tentang pendopo, tentang sejarah Bireuen dan atau yang lainnya. Eum, tapi ada satu alasan kenapa aku harus buat lagi season kedua nya mengenai perjalanan kami ke Bireuen kemarin. Alasannya, karena ada seseorang yang penasaran dan ingin tahu cerita tentang 'abang tukang kunci'.

Rabu, 12 Februari 2014

Edisi Ultah #2

Dulu ketika masih duduk di bangku sekolah dasar, aku selalu menunggu-nunggu tanggal kelahiranku. Kenapa demikian? karena, mama sangat menghargai dan menginggatnya. Terkadang mama, membagikan kartu undangan untuk teman-teman sekolahku, dan kami merayakan ulang tahun di sekolah. Atau terkadang mama hanya membuat acara kecil-kecilan dengan menggundang sepupu-sepupuku atau saudara terdekat saja.

Edisi Ultah #1

Beberapa hari lagi aku akan menutup angka sembilan belas dan menuju usia dua puluh tahun. Ah, dua puluh ya ? Bagi setiap orang usia dua puluh, masih sangat muda untuk meraih sebuah cita-cita atau mungkin masih panjang jalan meniti karir kehidupan. Tapi, bagiku pribadi usia dua puluh merupakan sesuatu yang harus di sambut dengan rasa syukur. Lika-liku dan hitam putih sangat berasa, ketika kuusap air mata, ketika aku tertawa riang tanpa beban dan ketika aku harus terkapar diatas tempat tidur untuk sekian minggu.

Senin, 10 Februari 2014

Cerita Bireuen#1

Akhir January lalu, aku mengujungi Kota Bireuen untuk ke sekian kalinya. Lama sudah aku tak menginjakkan kaki di kota juang Aceh ini. Dengan memenuhi undangan dari kantor untuk mengikuti pelatihan jurnalistik. Aku beranikan diri menyusuri kota demi kota, dari Banda Aceh hingga Bireuen menggunakan sepeda motor bertiga dengan teman seperjuangan.

Kamis, 30 Januari 2014

TIDDAAKKK, LOGARITMA MEMBUNUHKU


“Apaaa, besok kita ulangan matematika?” kataku sambil setengah menjerit kepada lawan bicara di handphoneku. Tak sadar aku langsung menepuk dahiku. Rasanya, tak ingin hari senin  itu ada. Yang benar saja setelah kelelahan berdiri upacara rutin, baju basah berkeringat akibat teriknya matahari. Selesai dari itu, langsung masuk ke kelas dengan mata pelajaran paling menegangkan sejagat raya.