Kamis, 08 Maret 2012

True story : Tsunami

Saat Bidadariku Pergi

Terduduk diam diatas kasur empuk yang menurutku tak seempuk dulu lagi.air mata jatuh membasahi pipi yang membuat rasa sedih hinggap dihati,”tuhan mengapa semua ini terjadi?”akhirnya kata-kata itu muncul dalam benakku dan keluar dari bibir manis ini.kata-kata itu membuat hari kejam itu kembali terulang dalam benakku,
Karna hari itu yang mengubah hidupku dengan mudah,semudah membalik telapak tangan menjadi suram.

Banda aceh,minggu 26 desember 2004 08:15




“apa yang kakek katakan? Ibuku akan pergi untuk selama-lamanya?”
“iya,nak maka sebelum hal itu terjadi jaga lah dia nak!”
“kakek,jangan berbohong!mau kemana kau kakek……kau harus menjelaskan semua ini kepadaku!”
“mama….mama…”
Mata kuterbuka akibat terkejut,syukurlah hanya mimpi dan mama ku ada disampingku yang sedang membawakan air mineral dan tersenyum sambil berkata “adik mimpi buruk ya?”
“ya udah,sekarang tidur lagi gih baru jam 5 pagi,hari nieh kan minggu!” kata mama sambil menginggatkanku
Aku pun mencoba untuk tidur,agar mama kembali kekamarnya,karna aku tau ia kelelahan karna kemari ada yang mesan kue yang dua kali lipat lebih banyak dari biasanya.
Ternyata aku masih memikirkan mimpi si kakek tua itu,aku takut tidur lagi.

07:15
Kubangun dari tempat tidur yang rasanya tak mampu untuk menutupkan mata lagi akibat mimpi semalam.aku bergegas untuk menonton serial televisi kesayanganku yaitun film kartun sinchan dan doraemon yang ditayangkan sebelum film Chibi Maruko can.kududk didepan televisi,jariku menekan tombol on dan akhirnya televisi pun nyala kulihat layer yang sedang menampilkan iklannya baygon,pintu kamar mama pun terbuka.sudah ku duga pasti mama karna mama yang selalu bangun lebih awal.ia mengabaikan aku yang sedang tergelentang di depan televisi  karna dia udah tau aku pasti sedang menunggu film kesayanganku.

08:00
Akhirnya inilah film terakhir yang akan aku tonton yaitu film crayon shinchan,mama sudah berangkat kepasar kira-kira setengah jam yang lalu.sedangkan papa masih dikamar mandi.

Sedang asyik-asyiknya melihat ulah yang shinchan lakukan,tubuhku terasa hoyong dan pening.seolah-olah rumahku goyang,tapi aku hanya menyepelekan semua itu dan aku anggap itu hanya sebuah imajinasi ku saja.
Ternyata salah,ayahku keluar kamar mandi dan langsung menggendongku,dan membawaku keluar,ketempat lapangan bola kaki.aku sendiri binggung kenapa ia seperti cemas bahkan sangat cemas.dan aku pun dengan wajah yang sangat polos bertanya
“kenapa tadi goyang papa?”
“tadi itu namanya gempa,nak!”
“ooo”
“mama,belum pulang ya?”
“belum papa”
Setelah gempa berakhir,kami pun kembali kerumah,aku hanya melihat hiasan-hiasan yang ada di dinding rumahku jatuh dan pecah,akuarium dan ikanku mati.sekarang aku dan papa sedang menunggu mama yang belum tiba dirumah,kami sangat menkhawatirkannya.

15 menit kemudian

Aku,mama dan papa sudah habis menyantap sarapan yang dibelikan mama tadi dipasar dan ia pun banyak menceritakan kejadian2 aneh yang ia temui dipasar tadi.sedang asyik-asyik kami berbincang-bincang diruang tamu,ada seorang nenek tetangga kami yang berlari dengan memanggil kami sekeluarga “ayo,,,nak bawa lari anak kalian,air laut naik”
Papa dan mama ku tidak mengerti namun,langkah tepat itu mereka ambil.papa ku menggendongku dan menarik mama ku untuk lari kira-kira 15 km setelah lari mama ku ingin pulang,dan ia berkata”kenapa ngak kita ambil motor aja bang biar cepat”
Mama ku pun kembali dan disusul papaku dan aku,ketika melihat kearah belakang air ombak yang sangat hitam dan sanagt besar bahkan lebih besar dari benda yang pernah aku lihat ketinggiannya.mamaku mendekatiku yang bergandengan dengan papa dan ia menciumku dan mengatakan”mama sayang kali sama adik,adik jaga diri baik-baik ya,dan sekarang adik ikutin orang-orang yang arahnya lurus itu ya,nak” airmatanya jatuh melihatku,aku hanya tertunduk diam dan mengikuti semua kata-katanya aku melepaskan tangan ayah ku dan lari mengabaikan orang-orang dengan seenaknya.”bodoh,kenapa aku lari?”

10 hari kemudian

Kini aku tinggal dipenampunggan,aku banyak dengar dari berita-berita bahkan melihat dengan sendirinya semua itu,mayat-mayat yang tergeletakkan dengan tanpa penutup,manusia-manusia yang masih hidup seenaknya mencolek-colek terhadap badan yang tak penuh daya lagi.oh,tuhan apa yang terjadi dinegriku ini?cobaan apa lagi ini.aku tak kuasa menahan deraian air mata.

Akhirnya ada juga orang yang mencari dimana keberadaanku sekarang,ya,mereka adalah 2 orang yang sangat dekat dengan kehidupanku dulu yaitu abang sepupuku.mereka berlari ketika melihatku dan memelukku sambil menangis,apalagi ketika ku menanyai sosok mamaku.dimana ia berada dan apakabar ia?tak ada terpikir dibenakku tentang sosok seorang papa.yang kupikirkan saat itu hanya mama,mama,dan mama.kemana dia,bagaimana ia,apa yang telah terjadi dan entah apa lagi yang muncul dalam benakku.intinya hanya 1 yaitu hanya mama.
Aku pun pulang bersama mereka,ya,tuhan apa yang telah terjadi? Kota ku hancur,seperti kota yang sudah mati dan tak akan bisa tubuh lagi.berhari-hari kau merindukan mereka terutama sang bidadari yang biasanya selalu ada dalam dekapatku,selalu merangkul dan mengengam jiwa ini.namun kini tanpanya,aku hanya bisa diam seribu bahasa.akhirnya tak sanggup lagi kudekap kerinduan itu,aku ingin bertemu dengan mama dan papaku.namun,sayang abangku tak bisa meninggal kan rumah,tanpa seorang pun yang menjaganya.demi kerinduan yang sangat mendalam aku beranikan diri untuk menaiki kapal terbang seorang diri.

Kududuk seorang diri,menatap kearah jendela yang hanya tampak kotaku yang sudah hancur berkeping-keping.hanya dengan baju yang terlekat ditubuhku dan dengan satu tas merah kecil yang kubawa,tanpa koper seperti ramainya orang berbondong-bondong membawa koper-kopernya.beberapa menit setelah aku terbang meninggalkan kota tempat kelahiranku,suara toak dalam pesawatpun mengabarkan,bahwa tak bisa mendarat di medan,hanya bisa mendarat di Negara luar di Malaysia.aku pun kesana dengan seorang diri,tanpa mereka mimpi apa aku bisa kesini tanpa membawa sepeserpun uang,kulihat menara kembar,namun sayang aku tak bisa kesana ya,mungkin karena tak ada mereka yang akan menemaniku.dalam kata lain aku juga tak memiliki paspor,semacam buku kecil yang waktu itu aku juga tak tau seberapa berharganya buku kecil itu,didalam tas ranselku hanya ada satu buah air mineral yang sudah setengah karena sudah dari tadi aku meminumnya,sangking hausnya,pada saat itu ntah apa yang kufikirkan,ntahlah.akhirnya satu orang kakak cantik yang berbaik hati ingin memberikan ku satu buah roti yang namanya burger dan memberikan ku air semacam jus jeruk.aku menyantapnya dalam waktu 10 menit,sungguh aku sangat lapar.sehabis itu akupun bersama penumpang-penumpang yang lainnya naik lagi keatas pesawat terbang itu,ternyata kita tak bisa berlama-lama di Negara orang,kita harus kembali tapi belum bisa mendarat di medan,karena bandaranya terlalu penuh jadi tak ada tempat untuk mendarat.kami pun mendarat di Jakarta,disana aku menginap disebuah hotel,makan direstoran.dan akhirnya sehari setelah  hari itu,aku pun akhirnya terbang ke medan tempat dimana kata abangg ku ada ayah dan ibuku.sesampai disana tengah malam,aku nginap di rumah pacar abang ku.keesokkan harinya,ketika aku bangun diluar sana aku mendengar suara papa.oh,papa aku merindukanmu,ketika dia melihat aku dengan sepasang baju piama yang kebesaran ditubuhku dia memelukku,dengan semua deraian air mata.rasanya aku ingin jadi orang yang tak waras saja.rasanya aku ingin mati,mereka semuanya menangis,ada apa ini? Ternyata mereka kira aku sudah habis termakan oleh ombak hitam itu.ketika kulepas pelukan papa,aku melihat di sekelilingku,ada yang kurang dari tadi tak ada suara yang biasa ku dengar kemana kah dia? Ya,,,mana mama ku? Kemana dia,aku berharap ini semua hanya mimpi,atau aku berharap aku lupa ingatan sehingga aku tak tau mama ku ada disekitarku,namun sayang ini nyata,bahkan sangat nyata dikehidupanku ini.
Aku berteriak didalam hati “Ya Allah,mengapa papa tak bersama mama,padahal yang kutau mereka selalu bersama,namun mana dia,sudah lelah kuputar bola mata ini untuk melihat nya,namun tak ada,padahal hanya beberapa minggu aku tak bertemuny,padahal aku sudah ingin mengutarakan ini semua,mulutku sudah tak sabar ingin menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada,aku ingin bercerita tentang aku sudah pergi ke luar negeri.tapi dia tak ada,aku menenangkan hati ku dan aku mulai berfikir positif kembali “mungkin,mama ada dirumah tadi cuman papa yang menjemput aku dan bunda”.tetap ku berdiam seorang diri berharap,aku akan menemukan sosoknya dirumah ketika pulang nanti.hatiku tak sabar untuk ingin memastikan dirumah nanti ada sosoknya.ternyata,ketika aku menuruunkan kaki dan maju selangkah kedepan pintu pagar.telah kudengar suara seorang perempuan dari dalam,namun,tampaknya itu bukan suara yang biasa ku dengar,namun tetap ku mencoba berfikir positif kembali.ku coba melangkah lagi dan akhirnya kudapatkan suara itu adalah suara wawak ku yaitu sebutan untuk kakak ayahku,mana mama? Air mata ku jatuh,ketika aku tau yang datang melihat kepulangan ku bukan seorang mama,bukan orang yang kun anti krtika aku menangis wawak ku pun memelukku,dan ia pun menjatuhkan air mata untukku,apakah aku anak yang begitu malang sehingga kalau mereka bertemuku mereka haru menjatuhkan air mata? Aku benci kejadian ini,bahkan sangat benci.dan sangat kubenci ketika ku tau mama ku tak ada,ia tak melihat kedatanganku.
Keesokkan harinya pun aku menujuh kerumah sakit,katanya nenekku jantungnya kumat sehingga harus di obname dirumah sakit.Alhamdulillah,ketika kau datang ia telah sadar,ketika pertama kali ia sadar kata-kata yang pertama kali terucap dibibirnya untuk ku adalah “mama,udah ngak ada nak” dan sama seperti yang lainnya juga meneteskan air mata.bunda ku langsung menarikku dari hadapannya,dan berkata “udah,ngak usah  dengerin ngomongan nenek,ya!” aku pun berdiam,sangat diam.
Setiap malam aku memimpikan mama dengan ucapan yang sama pula,”mama,pergi dulu ya nak! Adek,baik-baik ya ama papa” bahkan berulang kali.sampai aku sudah percaya bahwa ia telah tiada.aku sekolah di medan lebih kurang 3 bulan.setiap kali aku melihat seseorang anak yang pergi bersama ibunya aku pasti merasa sedih dan menjatuhkan air mata.sampai akhirnya papaku mengatakan bahwa mama ku telah meninggal dunia,dan jenazahnya tak didapatkan.di situ aku menangis sekitar 2 hari dan aku pun jatuh sakit.hingga akhirnya umurku bertambah dan bertambah.dan selalu aku tak akan pernah melupakannya.aku juga bersyukur karena telah diberikan waktu untuk bersamanya walau sesaat.aku yakin pengalaman ini akan menjadi inspirasiku untuk mengapai cita-citaku.dan aku akan terus maju dengan semua kenangan manis bersamanya,dengan semua bayangan-bayangan wajahnya,sampai detik ini walau sudah bertahun-tahun ia tak ada dalam hidupku tetapi,sedikit pun kata-katanya,wajahnya,bahkan bayangannya pun masih ku ingat.terima kasih mama kau telah membuatku merasakan indahnya dicintai walau pun kau tidak ada lagi sewaktu aku mencintai seseorang.tetapi,perlu kau tau mama semua yang ku lakukan sekarang,detik ini,bahkan bertahun-tahun yang akan datang nanti semua ku persembahkan hanya untukmu.
Karena kau lah cinta pertama dan bahkan cinta terakhir yang abadi bagiku.





Banda aceh,24 april 2009
09 :50 wib

0 komentar:

Posting Komentar