GARA-GARA DARA
Gumpalan
asap dari semangkok mie pangsit mengeluarkan wangi bawang dan ayamnya.aroma
yang membuat air liur ingin terjun kepermukaan wajah.ruangan ini tidak begitu
lebar,hanya selorong ruko.yang berdinding selembar triplek tipis,beralas semen yang tampak masih
kasar.namun,tak heran didalamnya banyak orang bersuka cita,tertawa. Berpasangan
ada pula dengan segerombolan remaja masih dengan seragam putih abu-abu
nya.dibelakang paling sudut,aku duduk santai sambil menikmati segelas teh manis
dingin dan menunggu mie pangsit giliranku datang. Dihadapanku telah duduk sosok
yang tak asing lagi.gadis berkulit sao matang,hidung mancung,mata hitam dengan
sinar yang dalam dan sepasang lesung pipit yang dalam jika ia tersenyum.
Dara
Muchayra namanya,dia senang jika dipanggil Ayra daripada dara.dengan alasan
Dara itu nama yang sangat pasaran di Indonesia,apalagi di Aceh.Enam tahun
silang yang lalu kami berkenalan dari sebuah acara pesantren ramadhan di MTsN,saat
itu Bad nama yang dibagikan oleh panitia tertukar hanya gara-gara nama depan
Dara.Cita-citanya jadi seorang dokter yang handal. namun,jalan hidup telah
menempatkan dia pada jurusan keperawatan Poltekes kemenkes NAD.umurnya lebih
tua setahun dariku,sehingga aku memanggilnya kakak.Tak usah di ragukan lagi,
bahwa hal yang paling ia benci adalah menunggu.pasti ia akan berkata “aku gak suka disuruh nunggu,menunggu tu gak
pasti.buang-buang waktu aja”.postur tubuhnya tinggi dan kurus,yang
ia kurang senang dari tubuhnya adalah ukuran kaki yang minim dengan ukuran
sepatu 37.
Suatu
waktu,aku dan kakak mengalami kecelakaan di jalan raya dan dilarikan kerumah
sakit.seorang dokter muda,berpostur tinggi,berpakaian putih,berkaca mata
menghampiri kami yang sedang berbaring disudut UGD.beliau datang dengan
menanyakan nama kami,setelah itu sang dokter memanggil seorang perawat dan
memberi kode yang aneh.yang kami mengerti hanyalah di ujung percakapan tadi, ia
menyebutkan DARA,ya.nama kami.10 menit kemudian perawat itu datang dengan
semangkuk jarum suntik dan dua lembar kertas yang bertuliskan nama kami.”Dara?yangmana?”tanya
perawat itu,dengan cepat aku mengacungkan tangan.”kita suntik ya dek”jelasnya
sambil memegang jarum suntik dan mencari celah di bahu ku,tanpa sengaja aku
melihat kertas yang dipegangnya “Dara Muchayra?bukan saya.tapi dia”terangku
dengan cepat,untuk menghentikan suntikan dibahu.”oh,udah salah orang
nie.kakaknya yang harus disuntik ya.”perawat berkata sambil melihat kearah sang
kakak,dengan cepat kakak berlari kearahku,dan menangis “aku gak mau
disuntik.sakit.gak mau.mamak..jangan disuntik.gak mau.”kalimat itu dia
ulang-ulang sampai perawat tadi pergi.Pada saat itulah aku mengetahui lagi satu
hal tentang dirinya,dia takut dengan jarum suntik.
Gara-gara
DARA,suntikan menusukku sebanyak dua kali di UGD.sepintas tentang sahabat,yang
dapat kupelajari dari ia adalah bagaimana cara menghargai orang lain, dalam
segala hal.menjadi pribadi sendiri,ingin mengetahui segala hal dan menjanjikan
apa yang ia inginkan pada dirinya sendiri,dan pantang menyerah,Pelajaran yang
sangat penting dalam hidup, ketika dapat mengenal dirinya adalah makna dari
sebuah persahabatan.mencintai yang lain dan akan dicintai yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar