Tanggal
05 Juli 2015 lalu, aku resmi menjadi seorang sarjana Ilmu Komunikasi. Resmi
mendapatkan dan memakai sebuah tittle di belakang nama. Untuk itu semua
tidaklah mudah, kuliah ku jalani ± 4 tahun, dengan berbagai kendala. Pada titik
akhir juga banyak sekali cobaan dalam membuat skripsi seorang diri. Dari yang
menghabiskan semua daya, semua isi dompet sampai menghabiskan semua kertas
untuk rela di corat-coret oleh pembimbing. Tetapi, Alhamdulillah dengan izin
Allah semuanya ada hasil. Sidang yang sudah berakhir begitu saja, dengan nilai
akhir A.
Alhamdulillah,
Setelah
ini, aku harus melangkah pada tahapan yang mana ? Bukannya tak punya target,
tapi saat-saat seperti ini lah yang membuat pusing harus menuntaskan target
yang mana dulu. Ada beberapa teman yang baru selesai seminar proposal sudah
langsung menikah, ada teman yang baru selesai sidang belum pun wisuda sudah
menikah. Ada teman yang baru semester akhir, skripsi belum kelar-kelar sudah
ada kerja, ada teman yang masih semester 2 sudah tunangan, ada teman yang baru
selesai sidang sudah dipanggil kerja.
Aku
? Selesai sidang, tersenyum dan guling-guling di kasur. (hahahaa..) Sebenarnya
semuanya itu untung-untungan, seperti pertama daftar kuliah, teman yang peringkat
terakhir jebol jadi anak kedokteran, teman yang peringkat pertama jebol jadi
guru olahraga. Dan kembali lagi sama yang punya nasib. Semuanya sudah diatur,
tetapi usaha dan doa adalah jalan untuk perubahan kepada yang lebih baik.
Kalau
punya nasib selalu jatuh dalam jurang, minimal kita usaha agar tidak terlalu
jatuh jauh pada dasar jurang, pelan-pelan jika usaha dan doa ada pasti kita
akan terjatuh jauh dari jurang dan tidak masuk jurang. Semua juga karna usaha.
Cerita
usaha kembali lagi sesuai target mau kemana setelah sarjana. Sebenarnya banyak
sekali target setelah sarjana ini, dari yang memiliki buku single, perbanyak
buku antologi, melanjutkan Studi, bekerja sesuai hobby dengan penghasilan 5
juta/bulan, menaikkan ayah haji, memiliki usaha mandiri, menikah, memiliki
anak. Ternyata semua itu tak semudah membuat tulisan di secarik kertas
abal-abal.
Kalau
semua harus pakai uang, mendapatkan uang harus bekerja keras, dan mendapatkan
kerja harus berlari keras-keras. Susah sekali, bahkan ada kerjaan yang
seharusnya menghasilkan uang dari permulaan, malah mengeluarkan uang untuk
mendapatkan pekerjaan.
Dan,
Aku harus berusaha untuk semua itu. Jauh dari bagaimana target, dan Insyaallah
dengan Izin Allah pelan-pelan mencapai target secara satu per satu.
Setelah
sarjana ? mau kemana ? Dan akan kemana ? Hanya Allah yang tau jalannya.
0 komentar:
Posting Komentar