Senin, 16 Februari 2015

Antologi Perdana :)


Antologi Perdana

Sejak aku kecil, aku sudah sangat gemar membaca. Hal tersebut ada,karna aku dibiasakan dengan beragam buku dan cerita oleh Mama. Mama suka membelikan aku berbagai buku cerita, dan senang membacakan cerita pada setiap malamnya. Aku sangat sering terpenggaruh dengan dogeng, cerita rakyat atau cerita nabi yang dibacakan oleh Mama. Terkadang aku senang membayangkan ketika aku harus naik kuda putih bersama seorang pangeran tampan, kadang aku membayangkan berjumpa kancil, rubah dan binatang yang langka lainnya.
Aku sangat menikmati arus cerita itu, bahkan aku suka berkhayal sendiri. Ternyata, hal tersebut membuahkan hasil yang baik. Apa yang menjadi khayalku, mulai kutuliskan kembali pada buku sekolah, terkadang bahkan aku menulis ulang cerita yang menurutku menarik dari yang mama bacakan. Menulis pada secarik kertas.
Seiring berjalannya waktu, aku tumbuh menjadi seorang gadis belia yang sangat suka menulis apa yang aku temukan. Pada saat itu, mama melihat hobby yang mulai tumbuh pada diriku. Ia membelikan berbagai macam jenis buku harian yang bergambar-gambar lucu dan banyak sekali pensil warna. Alasannya agar aku semangat untuk terus menulis.
Perlahan mama mengajarkan aku untuk menulis buku harian, mama pernah bilang “Apapun yang terjadi hari ini. Apapun yang adek rasakan, tulis aja disini, semuanya. Tanpa terkecuali,” ujar mama saat itu.
Dari sana lah, aku belajar mengasah pikiran untuk menulis. Meski belum ada teknik, tapi aku memiliki semangat yang tinggi untuk menulis. Sampai-sampai aku memiliki cita-cita menjadi seorang penulis buku. Buku apa saja, aku ingin saat ini aku membaca berbagai buku orang, dan nanti suatu saat orang lain yang akan membaca buku hasil karyaku.
Semangat itu terus tumbuh, setiap kali aku memandangi satu per satu buku pada toko buku. Aku berharap dalam hati, suatu saat nanti, namaku yang terpajang pada rak-rak buku itu. Aku tak akan membuatnya hanya menjadi khayalan dan harapan semata. Aku akan membuatnya menjadi kenyataan.
Ternyata membuat sebuah mimpi menjadi nyata itu tak semudah yang aku bayangkan. Aku harus jatuh bangun. Setiap mau memulai menulis novel, ada saja kendalanya. Labtop rusak, cerita ngandat, cerita tidak menarik seperti yang aku harapkan. Aku berfikir, aku harus memiliki kemajuan. Aku harus belajar, mencoba, belajar dan kembali mencoba terus.
Dari yang aku temukan saat ini, penulis itu tak harus yang memiliki buku banyak atau yang harus memiliki buku dengan rata-rata jumlah halaman 200 halaman. Penulis blog, penulis kumpulan cerita pendek. Bahkan satu cerita saja kita bisa jadi penulis.
Aku coba, semua yang namanya lomba menulis aku ikuti. Tak perlu hadiahnya apa, yang penting akan diterbitkan dalam sebuah antologi cerpen. Aku coba. Coba dan terus ku coba. Sampai akhirnya aku mendapat kabar dari akun facebook bahwa aku memenangkan sebuah lomba cerpen yang bertajuk “Aku dan Matematika”. Saat itu tepat 6 hari sebelum aku ulang tahun yang ke – 20 tahun. Aku lupa kalau aku pernah mengirimkan sebuah tulisan yang nyata terjadi, tapi aku jadikan fiksi dan sebuah cerpen yang lumayan panjang. Kisah itu aku angkat dari kegalauanku ketika mengisi soal ulangan mengenai Logaritma.
Aku mengirimkan tulisan itu pada bulan Agustus dan baru saja di umumkan pada bulan February. Dan tulisan itu ternyata disaring dari puluhan tulisan dengan tajuk yang sama satu Indonesia. Dan yang duduk pada posisi pertama adalah namaku satu-satunya peserta yang berasal dari Aceh. Luar biasa. Saat itu aku baru percaya, bahwa sebenarnya aku mampu menjadi apa yang aku inginkan.
Antologi itu menjadi buku pertamaku, yang berjudul ‘Aku dan Matematika’ dengan judul tulisan ‘Tolooong, Logaritma membunuhku’. Alhamdulillah, Allah punya rencana untuk semua ini. Dan ini adalah kado paling indah yang aku dapat pada usia yang ke-20 tahun. Sesuatu yang beda dari tahun-tahun lainnya. Dalam artian usia ini adalah pembuka, awal aku menulis untuk buku-bukuku selanjutnya.
Kalau orang punya target, punya 20 antologi baru menerbitkan buku perdana mereka. Kalau aku punya target setelah punya 1 antologi akan mengeluarkan novel single perdana. Meski aku tau itu sangat sulit. Apa salahnya kalau dicoba :)
Kemarin, aku sudah genap berusia 21 Tahun. Tapi novel perdana masih setengah jalan. Masih cikal bakal, belum lagi menjadi sebuah novel. Semoga pada perjalanan 21 nanti, novel ini selesai dan akan sesegera mungkin duduk pada rak toko buku. FIGHT DARAA :)

0 komentar:

Posting Komentar