Selasa, 12 Juni 2012

Sudi Mampir, Warung Sop Kaki Kambing Tanpa Kolestrol



Masyarakat Aceh identik dengan budaya Sie kameng, tak urung didapatkan di bagian depan warung nasi bahkan warung kopi tersedia sebuah kuali besar. Berwarna hitam, dan yang menjadi senderannya sebuah tubung atau yang biasa digunakan kaleng berukuran besar.

Itu adalah ciri-ciri warung yang tersedia Sie Kameng dalam bahasa Indonesia nya dikenal dengan nama daging kambing. Campuran daging kambing didalam masakan ini adalah nangka. Fenomena yang terjadi, bukan hanya masyarakat Aceh yang mempunyai makanan khas berbahan dasar daging kambing. Namun, masyarakat di Pulau Jawa. Khususnya di Betawi mempunyai makanan khas dengan berbahankan yang sama. Tetapi, cara pengolahannya yang berbeda. Sop Kaki kambing, merupakan salah satu makanan khas tanah betawi yang menggunakan bahan dasar daging kambing.

Di wilayah Banda Aceh, Sop kaki kambing mulai di perkenalkan disebuah warung nasi disimpang surabaya. Yang hanya menyediakan menu Sop kaki kambing dan sate kambing. Ari, Lelaki 27 tahun ini adalah pemilik warung sop kaki kambing. Usaha ini sudah jatuh bangun ia lakoni di Banda Aceh semenjak dua tahun silam. Untuk kali pertama nya ia membuka usaha ini di Banda Aceh.

“Walaupun, masyarakat belum terlalu kenal dengan Sop kaki kambing ini. Namun alhamdulillah langganannya sudah lumayan,” kata lelaki yang berasal dari Tasikmalaya ini.

Ari terbilang cukup berhasil berjualan makanan yang masih belum dikenal masyarakat Aceh ini, Rp 600 ribu sampai Rp 800 ribu dapat dikantonginya dalam semalam. Tak heran, yang membeli sop kaki kambing adalah orang rantau dan pendatang dari luar yang ingin tetap menikmati sajian kota kelahiran mereka.

Usaha yang satu ini, memakan modal Rp 1.2 Juta untuk satu malamnya. Ari, juga memilih tempat dipinggiran Simpang Surabaya dikarenakan tempat yang sangat strategis dilewati oleh kendaraan-kendaraan yang menuju kemana saja dan non stop 24 jam.

Bagi anda, yang berminat untuk ingin menikmati sajian berasal dari tanah betawi ini, bisa didapatkan di warung pinggiran Simpang Surabaya. Banda Aceh. Dengan rasa yang membuat kepuasan tersediri bagi penikmatnya tak perlu pusing dengan budget yang dikeluarkan untuk satu porsinya.

Untuk satu porsi sop kaki kambing, dapat mengeluarkan isi dompet senilai Rp 20 ribu saja. Dan seporsi untuk menu sate kambing dengan harga yang sama Rp 20 ribu. Jangan merasa heran, mengapa makanan khas betawi ini menjadi santapan yang pas bagi penikmat daging kambing.

Pada umumnya, penikmat kambing akan takut menyantap daging yang satu ini. Dikarenakan kolestrolnya yang tinggi dan dapat meningkatkan darah tinggi. Nah, jangan salah. Untuk bagian kaki kambing, kadar kolestrolnya lebih rendah dibandingkan dengan daging kambing sisi lainnya. Ari juga mengaku hasil penjualannya, lebih laku untuk bagian kaki kambing. Ia harus menghabiskan 17-18 pasang kaki kambing untuk satu harinya.

Untuk semangkok porsi sop kaki kambing, daging yang empuk dan telah tercampur cita rasa yang tinggi dipadukan dengan potongan tomat. Disiram kuah yang kental diatas sajian, tak lupa bawang goreng ditaburi diatasnya.

Untuk menemani hidangan yang satu ini dapat menyajikan nasi putih dengan menambah Rp 4 ribu untuk sepiringnya. Menu yang terdapat di warung ini, sangatlah sederhana. Ditemani dengan segelas jeruk hangat di malam yang dingin.

0 komentar:

Posting Komentar